Oke guys... Kali ini kita akan membahas yang namanya 'Manusia dan Kebudayaan'. Kita pasti tau dong setiap manusia pasti terkait dengan budaya. Dan budaya yang dianut setiap manusia beda-beda bergantung lingkungan tempat tinggal dan kebiasaan manusia di lingkungan sekitarnya. Nah.. itu hanya penjelasan singkatnya, berikut penjelasannya. Silahkan disimak yaa.
Sebelumnya kita akan menjelaskan apa itu 'Manusia dan Kebudayaan'.
1. Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang
tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapiotak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologikebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan
penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya
untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. ( Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia )
Dari penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain, dari sini kita tau bahwa manusia ingin berinteraksi satu dengan yang lainnya dan nantinya akan terbentuk
suatu budaya yang akan dilakukan oleh kelompok-kelompok manusia tersebut.
2. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. ( Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya )
Dari penjelasan diatas kita tau bahwa semua itu berasal sebuah kebiasaan dan tingkah laku manusia sehari - hari manusia. Lama kelamaan kebiasaan itu melekat pada diri manusia dan diwariskan kepada anak-anak mereka. Dan akhirnya terbentuklah sebuah kebudayaan.
3. Manusia Dan Kebudayaan Di INDONESIA
Di Indonesia sendiri sudah memiliki banyak sekali kebudayaan. Jumlah kebudayaan dari suku - suku yang dimiliki oleh kebangsaan Indonesia adalah sebanyak 1.128 suku bangsa. Ini membuat Indonesia salah satu negarayang memiliki ragam kebudayaan terbanyak. Dengan banyaknya kebudayaan tersebut, Indonesia memiliki masyarakat dengan latar belakang yang berbeda - beda pula.
4. Kebiasaan Bisa Jadi Kebudayaan (I)
Namun kali ini yang saya dalami bukanlah tentang salah satu kebudayaan suku yang dimiliki oleh Indonesia, namun ada suatu kebiasaan yang membuat saya tertarik untuk membahasnya dikarenakan kalau kebiasaan ini dibiarkan melekat pada diri setiap masyarakat manusia khususnya di kota - kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan, dll maka dengan seiring waktu hal itu bisa jadi kebudayaan bagi masyarakat.
Saya tau kebiasaan itu sejak saya mendalami kebiasaan - kebiasaan di lingkungan saya. Kebiasaan yang saya maksud adalah kebiasaan 'CUEK'. Indonesia dikenal dengan kepedulian terhadap sesama yang sangan tinggi. Namun entah kenapa makin hari kepedulian itu mulai memudar.
Cuek menurut saya adalah salah satu tindakan tidak peduli terhadap sesuatu hal. Kenapa saya mengatakan kalau Cuek itu adalah kebiasaan, hal itu terbukti pada saat saya sedang jalan - jalan di pasar, saya melihat ada seorang ibu yang terjatuh, namun pada saat terjatuh orang - orang di sekitarnya tidak langsung refleks untuk langsung menolong ibu itu, malah mereka hanya melihat saja sambil berjalan, walaupun pada akhirnya ada yang menolong itupun setelah beberapa lama kemudian. Selain itu saya pernah ada seorang ibu - ibu mengatakan kepada saya seperti ini "Kalau di sini lebih baik kamu cuek, karna kalo kamu gak cuek, nanti kamu disusahkan." Seketika saya berpikir apakah itu benar? Setelah saya mencari tau ternyata kebiasaan cuek itu uda menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Banyak orang - orang yang cuek akan sekitarnya. Entah mereka tidak mau terlibatu ataupun karena tidak peduli.
5. Kebiasaan Bisa Jadi Kebudayaan (II)
Selain itu ada hal lain yang membuat sebagian orang memilih untuk 'cuek'. Di kota - kota besar pasti tidak asing lagi mendengar banyaknya tindak kejahatan yang dilakukan dengan cara - cara yang unik. Kenapa saya bilang unik, karena cara - cara para pelaku kejahatan melakukan kejahatan mereka berdasarkan kebiasaan orang - orang disekitarnya yaitu dengan berpaura - pura baik lalu pada saat ada orang yang menolong, orang tersebut malah di rampok atau diculik. Hal itu juga yang membuat sebagian orang di kota - kota besar berpikir kalau dengan cuek bisa terhindar dari korban kejahatan. Menurut saya hal tersebut ada benarnya juga, dikarenakan kitapun pasti tidak mau mendapat celaka, lebih baik kita menyelamatkan diri kita sendiri.
6. Kesimpulan
Dari 2 kejadian mengapa sebagian orang memilih untuk cuek di atas dapat saya simpulkan bahwa cuek bertumbuh akibat pengaruh lingkungan sekitar yang dimana membuat pemikiran setiap orang untuk memilih untuk 'cuek' daripada terlibat dalam suatu masalah. Saya juga pernah berpikir seperti itu, namun setelah saya pikir, sebaiknya kita jangan cuek di segala hal ada baiknya kita peduli dan pengertian satu dengan yang lain agar tercipta masyarakat yang akur dan harmonis. Disisi lain kita juga haru tetap berhati - hati dengan para pelaku kejahatan yang menggunakan modus - modus yang tidak kita ketahui. Seharusnya pemerintah sudah memberantas pelaku kejahatan yang meresahkan warga selama ini. Jadi lebih baik kita peduli terhadap sesama kita, karena dengan meolong dan memberika perhatian kita dapat menjalin komunikasi yang harmonis dengan sesama. Namun tidak salah juga kita cuek untuk hal - hal yang kita anggap cuek adalah pilihan terbaik dalam masalah / hal tersebut. Kita harus bisa menempatkan diri kita kapan kita butuh sikap 'cuek' dan kapan kita tidak membutuhkan sikap 'cuek'.
"Gives is the best communication"
Itulah pembahasan singkat dari saya mengenai manusai dan kebudayaan. Apabila ada kata - kata yang menyinggung atau yang kurang jelas, saya mohon maaf karena artikel ini menurut pemikiran saya sendiri dan sumber - sumber lainnya. Semoga artikel saya ini bermanfaat bagi kehidupan kita.
Dan nantikan postingan saya yang lainnya.. #Salam INDONESIA!!!